Harga Kebutuhan Sangat Terjaga, Isu Rupiah Tak Berguna
Harga Kebutuhan Sangat Terjaga, Isu Rupiah Tak Berguna.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai, pemerintah perlu terus
menjelaskan kepada masyarakat penyebab nilai tukar rupiah melemah
terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
Tujuannya, untuk menetralisir keadaan, sehingga masyarakat tidak waswas. Karena, kekhawatiran hanya akan menyebabkan kondisi semakin memburuk.
“Ya, satu-satunya alasan yang masuk akal (rupiah melemah) karena gejolak ekonomi global. Bukan karena fundamental ekonomi bangsa yang ambruk. Ini perlu dijelaskan secara terus menerus ke publik,” tuturnya Adi kepada JPNN, Senin (10/9).
Apalagi, jika pemerintah mampu membuktikan harga-harga kebutuhan pokok tidak melonjak naik, maka isu melemahnya rupiah tidak akan akan ampuh digunakan sebagai bahan kampanye di Pilpres 2019.
Menurut pengajar di Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta ini, ketika masyarakat mengetahui fundamental ekonomi bangsa cukup kuat, maka mereka akan tenang.
“Intinya, pemerintah harus membuat rakyat tenang dengan kondisi ekonomi global yang berdampak ke seluruh dunia ini. Kemudian, mengambil kebijakan yang melindungi kebutuhan rakyat kecil,” pungkas.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini optimistis, Indonesia bakal mampu menghadapi krisis yang ada jika semua pihak saling bergandengan tangan. Bukan malah memanfaatkan situasi demi kepentingan kelompok tertentu.
Tujuannya, untuk menetralisir keadaan, sehingga masyarakat tidak waswas. Karena, kekhawatiran hanya akan menyebabkan kondisi semakin memburuk.
“Ya, satu-satunya alasan yang masuk akal (rupiah melemah) karena gejolak ekonomi global. Bukan karena fundamental ekonomi bangsa yang ambruk. Ini perlu dijelaskan secara terus menerus ke publik,” tuturnya Adi kepada JPNN, Senin (10/9).
Apalagi, jika pemerintah mampu membuktikan harga-harga kebutuhan pokok tidak melonjak naik, maka isu melemahnya rupiah tidak akan akan ampuh digunakan sebagai bahan kampanye di Pilpres 2019.
Menurut pengajar di Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta ini, ketika masyarakat mengetahui fundamental ekonomi bangsa cukup kuat, maka mereka akan tenang.
“Intinya, pemerintah harus membuat rakyat tenang dengan kondisi ekonomi global yang berdampak ke seluruh dunia ini. Kemudian, mengambil kebijakan yang melindungi kebutuhan rakyat kecil,” pungkas.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini optimistis, Indonesia bakal mampu menghadapi krisis yang ada jika semua pihak saling bergandengan tangan. Bukan malah memanfaatkan situasi demi kepentingan kelompok tertentu.
Comments
Post a Comment